Sukses

DPRD DKI Minta Pemprov Evaluasi Penerapan AI untuk Urai Kemacetan

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Pemprov untuk mengevaluasi penerapan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) untuk mengurai kemacetan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Pemprov untuk mengevaluasi penerapan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk mengurai kemacetan.

Gembong menuturkan, Evaluasi ini harus dilakukan jika penerapan AI masih pada tahap uji coba agar APBD DKI Jakarta disalurkan secara tepat.

"Kalau itu uji coba, saya kira uji cobanya segera dilakukan evaluasi sehingga APBD yang kita keluarkan itu betul-betul dampaknya maksimal bagi warga Jakarta dalam konteks mengatasi kemacetan," kata Gembong ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023).

Namun, jika penerapan AI sudah diterapkan secara permanen, evaluasi juga harus segera dilakukan untuk mengetahui efektivitas kebijakan ini.

"Katakan lah bulan kemaren sebelum itu dipasang kemacetan di DKI Jakarta Itu seperti apa. Pas sudah dipasang seperti apa, yang tahu persis itu Dishub," ujar Gembong.

Lebih lanjut, Gembong menyebut bahwa penerapan AI selama sebulan ini belum ia rasakan manfaatnya.

"Perjalanan saya dari Kebayoran Lama sampai kantor ini tidak ada perubahan apa-apa," ucap Gembong.

Sebelumnya, Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bakal menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tekan kemacetan ibu kota. AI akan digunakan di 20 titik atau simpang Jakarta.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo. "Jadi ada dua puluh simpang yang sudah menerapkan prinsip AI dengan intelligent transport system (sistem transportasi cerdas) di traffic light (lampu lalu lintas)," kata Syafrin Liputo saat dihubungi di Jakarta, Minggu 2 Juli 2023.

2 dari 2 halaman

Pantau Pengaturan Waktu Lalu Lintas

Syafrin klaim, penerapan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) cukup berpengaruh dalam memantau dan melakukan pengaturan waktu di lampu lalu lintas (traffic light) berdasarkan informasi basis data internal Google.

Selain itu, penerapan AI juga dapat memperkuat fungsi sistem manajemen lalu lintas (adaptif forces) yang dijalankan dan menghitung secara aktual volume lalu lintas di simpang.

Melalui AI, Dishub akan mengetahui vc ratio atau perbandingan antara kapasitas jalan dengan kepadatan lalu lintas di jalan tersebut.

"Jadi, traffic light tersebut dapat 'melihat' kaki simpang mana yang padat, sehingga di titik itulah yang akan diberikan prioritas lampu hijau lebih banyak atau lama," ujar Syafrin.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com